Kamis, 21 Juli 2011

Saat Bahagia Hilang Kematian Menjemputku

KU AKAN TERUS JALANI HIDUP JIKA MEMANG HIDUP, NAMUN JIKA KEMATIAN AKHIRNYA MENGGENGGAM TANGANKU, KUMOHON ANTARKAN DIRIKU DENGAN SENYUM, KARENA SEBUAH SENYUM HANGAT YANG DAPAT MEMBUAT HATIKU DAMAI

wuaaaaa diriku kena sakit antibody eror!! alias LUPUS

Saat ini umurku 26 tahun, masa produktif ku. Yang kutahu pada umur produktifku kupasti akan melemah. Sebenarnya diriku bukan anak yang bodoh dan lemah, malahan dibilang terlalu kuat dan jarang sakit, memang seperti itu, tapi kelebihan itu adalah karena kekuranganku. Lalu apa cerita tentang Lupus? Lupus selalu menjadi temanku dari kecil, namun lupus bukan nama temanku, lupus itu adalah odapus alias penyakit seribu wajah dan penyakit lupusku ini lucu. Meskipun ini menyangkut hidupku yang terbatas, ku ingin hidupku berarti. Sambil tersenyum ku mengetik blog ini dengan ringannya, inilah kisah hidupku yang sebenarnya.

Masa kecilku
Masa kecilku penuh ketakutan yang membuatku trauma dan depresi, ayah yang dengan mudahnya menyakiti manusia lain yang tak lain adalah keluarga yang seharusnya disayang dan dimanja. Menyakiti bundaku yang mungil dan tak bisa mengambil putusan apa yang terbaik bagi dirinya. Ayah yang merasa punya hak memukuli istrinya, hingga meninggalkan bekas cacat yang permanen bahkan bukan hanya satu dan tak pernah merasa bersalah atau minta maaf. melihat Bunda diperlakukan seperti samsak, ditampar, dijambak, dipukul, diseret, diancam, lengkaplah sudah ketakutanku, yang bisa kulakukan hanyalah sembunyi dibawah tempat tidur dan lemari sambil memikirkan dimana adik-adikku apa mereka baik-baik saja, jangan sampai nampak bapak yang sedang menggila karena bisa jadi sasarn empuk juga. Aku tidak ingin menikah kalau suatu saat diperlakukan seperti itu, aku takut tidak bahagia, takut dan sangat takut sekali kecewa itulah awal depresiku.

Adik-adikku
Masa kecil kami bercanda riang, bersama adik perempuanku dan adik ellakiku, ku lebih dekat dengan adik lelakiku, kuingin dia jadi lelaki yang dapat dibanggakan, jangan jadi seperti bapak. Adik kalau besar kuharap bisa melindungi kami. Adik lelakiku, kami bergulat dan bercanda. Senyumnya manis dan lepas awalnya dia sehat dan gemuk tak mengerti rasa sakit dan takut dan tak berdaya, seiring waktu dia bertambah kurus dan kumengerti hidup tertekan di keluarga ini tak mungkin membuat kami gemuk LOL. Adik perempuanku sibuk bermain bersama temannya karena tidak mau melihat pertengkaran sadis yang ada di rumah, dan ku sangat mengerti itu.

Aku
pagi sekolah, lalu kursus, dilanjutkan kegiatan ekstra kulikuler dan malam bimbel, pulang bimbel tidur. dengan berbagai macam kegiatan yang memperlihatkan ku bagai wonder woman, padahal dibalik itu adalah alasan agar ku tak pulang melihat pertengkaran yang menakutkan itu.

Sakit
waktu kecil ku ini jadi pelanggan tetap rumah sakit, dengan berbagai macam jenis penyakit, mulai dari diare, typus yang kambuh-kambuhan, magh pegal-pegal dll. Tapi saat ini sudah merambat ke yang lainnya.


Diriku adalah perempuan berkulit putih yang jika melakukan kegiatan ekstra atau terpapar sinar amtahari akan menunjukkan gejala Erythematosus, kemerahan di pipi. Kesannya seperti bule ya, bagi orang yang latar belakang ilmu biologi dan kesehatannya kurang seperti itu, padahal jika ahli kesehatan seperti dokter dan lainnya yang mendalami ilmu kesehatan, itu adalah gejala pertama ciri penderita odapus alias lupus.
Sakit bukanlah hal yang aneh dalam hidupku, dari kecil bisa didata satu persatu penyakit menghampiriku tanpa henti, namun ku tak pernah mengeluh. Opname dan opname, sakit dan sakit.

Kuliah
Meskipun sakit-sakitan ku tetap suka menjalani kegiatan di kampus hingga berurusan dengan universitas luar negeri, masa langkau karena jenuh dan ingin kerja. lalu kuliah lagi. Diriku termasuk Anak bangsa yang berprestasi, baik akademik maupun kegiatan ekstrakulikuler.Orang bilang ku wonder woman ^_^, padahal ku cuman melakukan hal yang ingin kulakukan, tapi bekerja ekstra adalah hal yang tabu bagiku, karena itu bisa membuat lupus lebih cepat menyerangku. namun ku selalu melanggar pantangan itu.Ku melakukan hal yang diluar batas orang lain, sendiri!.

Meneliti diri sendiri:

semua terjadi seteleah adik lelaki ku meninggal dunia, aku sangat shock, tapi bertahan tegar padahal ingin berteriak sekuatnya, tapi kumalah tertawa. semua kupendam sendiri sakitnya ditinggal pergi adikku seperti ditinggal pergi suamiku, kami selalu bersama dari kecil hingga besar, dia selalu mengikutiku. Saat itu kubelum sadar penyakit ku adalah lupus, yang penderitanya harus dalam keadaan bahagia setiap saat. Kepedihanku membuat autoimunku terpancing, sedikit demi sedikit bertahan dengan tawa palsu, saat ada masalah emnimpaku saat itulah ku drop. terkapar tak bisa bergerak, tak ada satu temanpun yang bisa membantuku bahkan untuk membeli nasibungkus, seorang sahabat membawakan sebungkus nasi saat melihatku terkapar membuat ku sedikit senangn karena ternyata ada juga orang baik, dan ku pulih sedikit. Namun itu belum cukup membuatku sembuh, suatu saat kuba mempelajari sejarah sakitku, sampai saat ini yang terparah gejalanya adalah

kejang-kejang
pembekuan darah
discoid lupus
herpes zooster alias cacar ular

Semua terjadi karena mendekati bulan lebaran maka ku harus pulang, pulang mengingatkan ku pada almarhum, karena dibenakku.. karena akulah adik mati. Dia mau melamar kerja karena ingin emmbantu diriku yg bekerja keras sendiri disini, ingin sangat membantuku dan kami tinggal bersama lagi. Lalu kubiarkan dia pergi sendiri dan pergi meninggalkanku selamanya, andaikan saja dia tidak berniat membantuku dan ingin membuatku bahagia, dia tidak akan mati. Akulah yang sebenar-benarnya penyebabnya. Aku tak bisa melindungi adikku yang kusayang. Hal tersebut membuatku begitu terpuruk dan menambah lemah kondisi badanku


Lupus ku adalah Lupus ginjal yang unik, sampai saat ini hal yang paling spesifik terjadi adalah hal yang lucu dan kurahasiakan, tapi tidak perduli juga jika orang tahu, lupus ginjal ku membuat ku masih mengompol hingga dewasa ini ^_^.ya lucu sih umur 26 masih ngompol,tapi itu ciri khas lupusku.

Lupus membuat jatah hidupku terbatas, karena pada masa produktif akan menyerang sel dalam tubuhku, menyerang tubuhku sendiri dan ini yang terjadi saat ini, Sistem imun yang berlebihan membuat ku jarang sakit, namun saat ku melakukan kerja ekstra maka perlahan akan menyerang tubuhku. beberapa bulan yang lalu ku sangat ekstra dan akibatnya, Anjing Hutan alias Lupusku kambuh. Wajahku diserang bercak merah kambuh lagi, hingga tubuh dan Kulit ku. Saat ku tahu penyakit lupusku bertambah parah, kuputuskan ku istirahat selamanya, bukan langsung mati. Maksudnya kerja Online aja, kan ga capek-capek kali.

Harusnya tak kubiarkan ada yang mengagumiku dan menyayangiku, karena ku tahu keterbatasan hidupku akan membuat mereka sedih, namun hal tersebut tak dapat kucegah. Sehingga kuingin dalam hidupku memberi kenangan yang indah buat mereka.

Saat Lupus menyerangku kembali, kusadar keadaan memburuk, dulunya sih hanya gejala awal, kemerahan di pipi bila terpapar sinar matahari gejala awal dari masa kecil , konjungtivitis viral sekitar 4 tahun lalu sembuh dengan bunga kitolod. Semua kusadari dari semua gejala lupus umumnya, lalu cacar ular diikuti discoid lupus di kaki dan lengan ku, kubilang pada yang bertanya sih bisulan, padahal kutahu benar ini adalah discoid lupus. Dibilang stress sih tidak, kuhanya perlu menenangkan diri, berhenti bekerja keras dan sedikit mencari herbal buat diriku. 

Tapi masalahnya adalah Hipertensi akibat lupus yang membuat leherku kejang dan korbannya adalah teman disekitarku.Diriku juga sempat diserang kejang-kejang di malam hari. Dan itu sangat tidak menyenangkan.

Untungnya ku ini dengan latar belakang ilmu pendidikan biologi, saat Lupusku kambuh kutahu apa yang harus kulakukan.  Satu-satunya cara hanya membuat diriku nyaman dan berusaha ceria, dan mengurangi kerja keras.

Bercanda bersama temanku, dan orang - orang yang selalu ingin membuatku tertawa ^_^


Lagi-lagi lupusku kambuh, akhirnya dengan semua sistem imun ku diserang, kubisa merasa ginjalku sedang kesusahan ^_^ sakit rasanya, tapi kucoba berusaha kuat. Saat ini kumasih bisa bertahan dengan hidup yang lumayan normal, meski ku tahu suatu saat darah putihku menyerang diriku sendiri dan dibayang-bayangi dengan kematian.